Lahan hook memiliki banyak potensi. Potensi pertama adalah akses. Dengan posisi lahan dihook, rumah memiliki dua akses sehingga memberikan peluang bagi penghuni dua sirkulasi, yakni sirkulasi primer dan sirkulasi sekunder. Sirkulasi primer umumnya digunakan sebagai akses masuk rumah melalui ruang tamu. Sirkulasi sekunder umumnya digunakan sebagai akses masuk rumah melalui ruang service, seperti dapur. Potensi kedua adalah sirkulasi udara. Dengan posisi lahan di hook, sirkulasi udara akan lebih lancar. Udara yang masuk melalui jendela atau pintu di depan, bisa kemudian disalurkan dan dikeluarkan melalui jendela atau pintu di sampingnya, begitu pula sebaliknya. Potensi ketiga adalah maksimalisasi pencahayaan alami. Sinar cahaya
matahari bisa dimanfaatkan lebih maksimal karena memiliki dua sumber sisi pencahayaan. Hanya saja tetap memperhatikan dengan cahaya yang datang dari sisi barat sebab mengandung unsur panas yang bisa membuat gerah ruangan di dalam rumah terutama sore hari. Potensi keempat adalah estetika tampilan bangunan. Dengan posisi di hook, tampilan fasad akan lebih indah karena memiliki dua sisi bangunan yang bisa ditonjolkan estetikanya. Penataan jendela, pintu, warna dan aksesoris dinding adalah unsur-unsur yang perlu diperhatikan agar tertata secara harmonis tanpa perlu kehilangan fungsi masing-masing ruang. Inilah empat potensi setidaknya yang ada di lahan hook. Oleh karenanya, jika kita memiliki lahan hook untuk kemudian kita bangunkan rumah di atas, maka maksimalkan empat potensi tersebut sehingga terwujudlah rumah yang diidam-idamkan.
Tampilan Bangunan
Contoh studi kali ini adalah lahan hook dengan ukuran 11×14. Lahan ini menghadap selatan dan disampingnya adalah sisi barat. Bangunan memiliki dua tampilan eksterior yang menghadap selatan dan barat. Pada sisi selatan, tampilan bangunan memaksimalkan bukaan berupa jendela dan pintu dengan dimensi yang besar. Agar lebih maksimal, balkon juga direncanakan pula hadir di lantai dua. Upaya tersebut selain sebagai fungsi estetika juga sebagai fungsi sirkulasi udara dan pencahayaan alami dari arah selatan.
Denah Lantai 2
4 ruang berikutnya di letakkan pada lantai 2 yang akan difungsikan sebagai ruang tidur anak-anak. Kamar mandi direncanakan diakses dari luar dan berjumlah 2 unit. Bukaan pada sisi barat diminimalkan agar tidak banyak pencahayaan alami dari barat yang
mengandung hawa panas terutama sore hari. Dengan adanya area hijau dibelakang, ruang tidur yang berada di posisi belakang mendapatkan akses sirkulasi udara dan pencahayaan alami yang baik dari area hijau tersebut. Selain itu, sirkulasi udara yang masuk dari selatan bisa kemudian disalurkan ke area belakang, begitu pula sebaliknya. Koridor penghubung di antara empat ruang tidur anak bisa difungsikan sebagai area bersama. Jendela pada sisi barat diposisikan di samping tangga sehingga pencahayaan
yang datang dari sisi barat tidak membuat gerah penghuni sebab hanya mengenai sisi area sirkulasi semata.
Demikianlah contoh pemanfaatan empat potensi lahan hook secara maksimal dalam perencanaan bangunan dua lantai dengan mengakomodasi seluruh kebutuhan ruang. Sirkulasi udara yang lancar, dua akses masuk dan pencahayaan alami yang cukup membuat penghuni merasa nyaman di dalam rumah. Dan dengan tampilan yang indah di kedua sisi bangunan, membuat penghuni dan siapapun senang melihat rumah tersebut.
Anda ingin merencanakan rumah? Kami siap memberikan pelayanan dengan paket kompetitif. Hubungi kami :
WA: 0823-3333-9949
https://archireconofficial.com