Menggabungkan Hunian Pribadi dan Kos: Desain untuk Ruang Serbaguna

Konsep Dan Implementasi


Sebagian orang yang memiliki lahan yang cukup luas memiliki keinginan untuk memfungsikan hunian yang ada di atasnya tidak hanya untuk pribadinya melainkan juga untuk penyewaan kos bagi yang membutuhkan. Dengan terakomodasinya fungsi penyewaan kos maka akan menjadi pasif income bagi keluarga. Di sinilah kemudian perlu ada sejumlah konsep untuk mengintegrasikan dua fungsi tersebut dalam satu bangunan. Salah satu orang yang memiliki keinginan semacam itu adalah bapak Mekel Budi Sugiarto. Beliau ada pemilik lembaga bimbingan bahasa Inggris Yellow English School berskala nasional dengan basisnya berada di Pare. Beliau memiliki sebuah lahan berukuran 9×36,4 meter. Dengan lahan yang cukup luas itu, beliau menghendaki ada bangunan dua lantai yang memiliki fungsi hunian kos dan hunian pribadi. Hunian kos ditarget 10 ruang tidur sementara hunian pribadi ditarget 4 ruang tidur.


Poin pertama yang diminta oleh owner adalah adanya sentuhan islami. Arsitek
mengakomodasinya dengan menampilkan ornamentasi islam sebagai simbol islam yang cukup kuat. Ornamentasi kufi Allah—Muhammad ditempatkan sebagai aksen di sisi jendela lantai 2 sebagaimana terlihat pada gambar di atas. Ornamentasi kufi ini juga ditempatkan pada beberapa titik di bagian interior bangunan. Selain ornamentasi, ruang mushola lengkap dengan tempat wudhunya sebagai elemen islami juga perlu dihadirkan. Penataan ruang yang membutuhkan privasi dari penglihatan orang asing juga perlu diperhatikan. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut.

Poin kedua adalah pemisahan antara hunian kos dengan hunian owner. Pemisahan itu
dicapai dengan adanya pembagian sirkulasi yang berbeda antara kos dengan owner. Sirkulasi kos ditata berada di samping hunian. Untuk efektifitas ruang, sirkulasi menuju kos direncanakan lebar 3 meter sehingga bisa juga digunakan untuk parkir motor. Antara hunian owner dengan kos terdapat pintu pintas yang ditempatkan antara dapur owner (4) dengan dapur kos (7).

Poin ketiga adalah pemisahan antara ruang penerima tamu dengan ruang bersama
keluarga. Ruang penerima tamu diakomodir di ruang santai (1). Penempatannya terpisah dengan ruang bersama keluarga (2). Dengan posisi seperti itu, seramai apapun tamu yang diterima oleh owner tidak akan mengganggu privasi keluarga owner.

Poin keempat adalah suasana natural di dalam hunian. Hal itu diakomodir dengan
menghadirkan elemen kolam ikan yang cukup besar. Kolam ikan ini menjadi titik sentral
view seluruh elemen ruang yang menjadi area kos. Dengan kehadiran kolam ikan, suasana natural akan bisa didapatkan setiap harinya sehingga membantu memberikan ketenangan. Ia hadir juga sebagai wujud kesan surgawi yang senantiasa digambarkan sebagai tempatdimana di bawahnya mengalir sungai-sungai. Maka, agar kesan sungai terasa, kehadiran gemericik air juga direncanakan dengan membuat kolamnya berjenjang dan terdapat beberapa titik air mancur.

Anda ingin merencanakan rumah? Kami siap memberikan pelayanan dengan paket kompetitif. Hubungi kami :

WA: 0823-3333-9949
https://archireconofficial.com