Baiti Jannati: Studi Kasus Desain Hunian Type 52 yang Nyaman

Prolog


Rumahku surgaku adalah sebuah ungkapan yang positif. Di dalamnya
terkandung sebuah visi tentang bagaimana menata rumah dan
kehidupan keluarga di dalamnya agar bisa menjadi tempat yang
kondusif untuk meraih surga secara berjamaah. Ada beberapa prinsip
yang harus ditegakkan agar kehidupan keluarga laksana kehidupan di
dalam surga. Prinsip yang pertama adalah kebersamaan. Setiap
anggota keluarga adalah manusia yang bisa melakukan kesalahan dan
memiliki sejumlah persoalan. Dengan kebersamaan, antar anggota
keluarga bisa saling mengingatkan, saling menutupi kekurangan dan
menyusun solusi bersama mengatasi sejumlah persoalan. Prinsip yang
kedua adalah aurat. Kehidupan di dalam rumah adalah kehidupan
khusus yang perlu dijaga pandangannya dari kehidupan umum. Tidak
boleh sembarang orang bisa memperhatikan berbagai macam aktivitas
di dalam rumah kecuali atas izin dari tuan rumah. Hal itu dikarenakan
kehidupan di dalam rumah adalah sebuah kehormatan yang perlu
dijaga dari segala pandangan yang bisa menimbulkan fitnah.

Konsep & Aplikasi


Agar rumah secara fisik memudahkan sebuah keluarga memenuhi prinsip baiti jannati, setidaknya ada dua hal yang perlu diterapkan, yakni Kenyamanan menjadi kenyamanan termal dan efektifitas penataan ruang. termalberfungsi agar rumah benar-benar bisa tempat bernaung dari teriknya matahari dan derasnya hujan.

Kenyamanan termal bisa diwujudkan dengan memperbanyak naungan. Hal itu bisa dilihat contoh penerapannya pada hunian type 52. Poin 1 adalah naungan beton. Poin 2 adalah kisi-kisi besi. Poin 4 adalah naungan beton yang dikombinasikan dengan permainan kaca. Ketiga poin tersebut berfungsi untuk menaungi dinding yang berjendela. Kenyamanan termal juga bisa diwujudkan dengan memperbanyak jendela yang memiliki akses langsung udara luar. Poin 5 adalah jendela ruang tamu. Poin 6 adalah jendela ruang tidur. Keduanya memiliki akses langsung udara luar dan dinaungi oleh naungan sebagaimana dijelaskan di atas. Dari jendela tersebut, udara masuk ke dalam hunian dan keluar ke halaman belakang. Untuk mempercantik tampilan hunian, aksen perlu ditambahkan. Poin 3 adalah aksen dari hunian ini dengan menggunakan material batu alam dan lampu dinding. Aksen ini juga sebagai penanda akses masuk hunian.

Efektifitas penataan ruang bisa diwujudkan dengan menyatukan beberapa fungsi hunian
dalam satu ruang. Poin 9 adalah dapur. Poin 10 adalah tempat makan. Poin 12 adalah tempat keluarga. Ketiga poin tersebut berada dalam satu ruang yang menyatu. Dengannya kebersamaan akan lebih mudah didapat karena banyak aktivitas yang bisa terjadi dalam satu ruang yang cukup luas. Agar kehidupan khusus keluarga bisa terjaga, ruang tamu sebagaimana ditunjukkan oleh poin 7 direncanakan memiliki ruang tersendiri. Antara ruang tamu dengan ruangan lainnya dihubungkan dengan satu bukaan pintu yang memungkinkan untuk ditutup bila ada tamu. Pintu alternatif direncanakan di area dapur sebagai akses hunian alternatif terutama ketika tamu berkunjung. Sebagai penunjang, carport dengan lebar 2,75 meter memungkinkan mobil dan motor bisa parkir sebagaimana ditunjukkan poin 8. Sirkulasi termal diciptakan dengan rencana halaman belakang sebagaimana ditunjukkan poin 14. Kamar mandi direncanakan berada dibelakang sebagaimana ditunjukkan poin 15. Akses udara dan cahaya langsung, menjadikan kamar mandi senantiasa cepat kering dan sehat.

Anda ingin merencanakan rumah? Kami siap memberikan pelayanan dengan paket kompetitif. Hubungi kami :

WA: 0823-3333-9949
https://archireconofficial.com