Minimarket sekarang menjadi salah satu tempat favorite setiap orang untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan rumah tangga. Segala persediaan dapur banyak yang ter-cover oleh sebuah minimarket. Berbeda dengan toko klontong, customer bisa melihat seluruh barang yang dijual berikut dengan harganya masing-masing. Berbeda pula dengan supermarket, minimarket hanya menyediakan segala produk yang dibutuhkan setiap hari, konsumtif dan habis dalam tempo beberapa hari saja.
Penyebaran minimarket-minimarket saat ini memang cukup mengagetkan. Di daerah-daerah terpencil daerah perkampungan dan sawah termasuk kota kecil saja, kita bisa menemui minimarket waralaba dengan mudahnya. Minimarket-minimarket ini juga selalu terletak di spot-spot yang paling strategis dan malah ada yang berdiri tepat di sebelah warung kecil. Tampilan dan juga displaynya tentu saja bisa menarik perhatian orang dengan mudahnya. Hal ini yang kemudian menjadikan banyak orang yang lebih memilih mendapatkan barang keseharian yang dibutuhkan di minimarket daripada di supermarket maupun di toko klontong.
PROGRAM RUANG
Program ruang pokok minimarket adalah display produk, cashier, gudang, kamar mandi dan parkir. Itulah program ruang yang selalu kita temukan di seluruh minimarket yang ada. Karena tidak terlalu banyak menjual produk dalam partai besar, umumnya minimarket berlantai 1.
Dalam contoh aplikasi edisi kali ini, ada satu ruang di luar program ruang pokok di atas, itulah ruang nongkrong. Aplikasi ruang ini sebenarnya juga sudah diterapkan pada beberapa minimarket, hanya saja penempatannya diletakkan pada lantai 2 untuk mendapatkan view yang lebih luas. Berada di lokasi perbukitan Bandung, customer akan mendapatkan pengalaman pemandangan yang cukup indah sembari ngobrol bersama kawan atau keluarganya.
TAMPILAN
Keseluruhan dinding direncanakan diterapkan jendela kaca mati baik di lantai 1 maupun di lantai 2. Hal ini agar produk-produk yang dijual betul-betul ter–publish secara maksimal. Ralling lantai 2 juga menggunakan kaca agar kegiatan nongkrong customer juga ter-publish maksimal.
TEMA
Karena lokasi berada di perbukitan, tema arsitektur yang digunakan adalah pedesaan. Kekhasan tema ini terletak pada gewel atap yang dibuat menonjol. Bentukan atap segitiga dibuat curam lebih dari 500 untuk mempertegas kekhasan tersebut. Kemudian gewel ditata ulang estetika tampilannya sehingga direncanakan beberapa pilir-pilar. Antar pilar itu direncanakan jendela-jendela sebagaimana yang terlihat pada gambar denah lt 2. Selain gewel atap, finishing dinding menggunakan bata merah ekspose untuk menguatkan kesan pedesaan yang cenderung menggunakan bata merah tanpa diselesaikan dengan finishing plester, acian dan cat.
Anda ingin merencanakan rumah? Kami siap memberikan pelayanan dengan paket kompetitif. Hubungi kami :
WA: 0823-3333-9949
https://archireconofficial.com