RUMAH JAWA
Karakter Arsitektur Rumah Jawa terletak pada model atapnya. Ada 15 model atap rumah Jawa. Pembagian model terbagi menjadi beberapa klasifikasi. 5 Model Atap yang hanya diperuntukkan bagi kalangan rakyat biasa. 3 Model atap yang hanya diperuntukkan kalangan bangsawan. 4 Model atap yang diperuntukkan untuk keduanya. Dan ada 3 model atap terakhir yang diperuntukkan untuk tempat ibadah. Secara visual dan masing-masing penamaan model atap tersebut bisa dilihat pada halaman berikutnya.
PENATAAN RUANG
Ada 8 ruang yang menjadi kekhasan rumah jawa, yakni : Pendapa (aula terbuka), Pringitan (koridor penghubung antara aula dengan rumah inti), Emperan (teras rumah inti), Omah Njero (ruang bersama), Senthong Kiwa (area ruang tidur sebelah kiri), Senthong Tengah (area penyimpanan), Senthong Tengen (area ruang tidur sebelah kanan) dan Gandhok (bangunan tambahan yang mengelilingi area rumah sebelah belakang dan samping kanan-kiri).
Dalam contoh projek pada edisi oktober ini, tiga ruang yang tidak diterapkan yakni, ruang pendapa, pringitan dan gandhok. Hal ini dikarenakan ini adalah projek perumahan sehingga hanya membutuhkan satu unit bangunan setiap kavlingnya. Komposisi prosentase fasum lebih besar daripada prosentase bangunan. Hal ini dimaksudkan agar antara satu bangunan dengan bangunan lainnya tidak saling berdempetan. Adanya ruang terbuka di samping kanan kiri dan belakang bangunan memungkinkan penerapan atap joglo secara maksimal. Selain itu, sirkulasi udara dan pencahayaan juga sangat maksimal di setiap sisi bangunan. Dengan prosentase fasum yang lebih besar juga menjadikan keasrian bangunan benar-benar maksimal.
MODEL ATAP JAWA
Dari segi orientasi atap, model atap terbagi menjadi 5 klasifikasi. Sementara dari segi status sosial, model atap terbagi menjadi 3 klasifikasi. Lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini
APLIKASI ATAP
Dalam contoh projek kali ini, segmen pasar adalah masyarakat menengah ke atas. Oleh karenanya opsi model atap yang bisa dipilih adalah no 6, 7, 8 dan 10. Di antara 4 model ini, model atap no 10 yang dipilih agar mayoritas segmen pasar yang terjaring adalah masyarakat tingkat atas. Hal ini didasarkan pada pertimbangan nilai ekonomi sesuai dengan ukuran kavling yang sangat luas.
Untuk memperkuat kesan rumah bergaya arsitektur jawa, finishing material menggunakan batu bata dan kayu. Dan supaya kesan minimalis tidak benar-benar hilang, material atap menggunakan genteng aspal. Ukiran ujung-ujung wuwung dan nok atap tidak luput untuk memperkuat karakter gaya tersebut.
Dengan ukuran kavling yang cukup luas dan lebar, posisi bangunan bisa ditempatkan 7 meter dari jalan. Dengan posisi tersebut, carport menjadi sangat lebar, dengan tetap menyisakan taman yang cukup banyak serta sudut pandang yang lebih lapang menjadikan bangunan dua lantai ini akan terkesan megah dengan gaya etniknya yang sangat terasa.
Anda ingin merencanakan rumah? Kami siap memberikan pelayanan dengan paket kompetitif. Hubungi kami :
WA: 0823-3333-9949
https://archireconofficial.com