Setiap lahan memiliki potensi masing-masing. Meski nampak tidak ideal, jika digali maka akan kita temukan solusinya sehingga tetap ideal. Contohnya adalah lahan yang akan direncanakan kali ini. Lahan ini berukuran 8×19. Owner berkehendak lahan ini dibangunkan 2 unit rumah dengan lahan masing-masing 4×19. Lahan sempit dan memanjang seperti ini akan menemukan dua hal yang nampak tidak ideal, yakni sempitnya sirkulasi dan sulitnya pencahayaan serta udara secara alami.
Prinsip pertama untuk mengatasi sirkulasi yang sempit adalah minimalisir koridor yang terlalu panjang dan cukup lebar untuk penghuni lewati. Pada perencanaan ini, ukuran koridor yang diambil adalah 1,5×5 meter.
Selain koridor, harus ada titik node di ujung koridor yang luas. Dalam perencanaan ini, titik nodenya adalah ruang makan dan dapur. Titik node ini berfungsi tempat bertemu dan berkumpul. Dengan titik node ini, penghuni tetap akan merasa lega di lahan yang sempit
Potongan 3D samping kanan untuk menggambar solusi penyelesaian kebutuhan akan sirkulasi udara dan pencahayaan alami. Titik penyelesaiannya ada pada olahan talang beton. Tidak semua talang beton dibuat datar. Pada sisi talang tepat di atas tempat cuci dan jemur ditinggikan. Talang yang ditinggikan itu diberikan material transparan, bisa polikarbonat atau kaca bening untuk pencahayaan alaminya. Rangka besi talang transparan berada di atas dudukan talang agar ada sirkulasi udaranya pada sela rangkanya.
Atap genteng direncanakan model atap pelana separuh. Hal itu karena dua pertimbangan. Pertama, talang beton hanya satu sisi saja tidak dua sisi. Kedua, agar bangunan terlihat tinggi dan gagah.
Plafon rumah direncanakan hanya 3 meter sebab lebar bangunan hanya 4 meter. Jika terlalu tinggi akan terkesan jangkung dan tidak proporsional baik dilihat dari luar maupun bila penghuni berada di dalam rumah.
Di atas teras terdapat atap dak beton untuk memberikan naungan dan pelindung dari tampias hujan yang berlebihan. Dak beton memanjang sampai taman kecil di samping carport. Agar lebih menarik, sekaligus tuntutan struktur, atap dak beton disangga beberapa kolom penyangga.
Dinding pembatas pagar juga diselesaikan dengan beberapa tali air vertikal agar rumah tetap terkesan tinggi. Selain itu, jendela di depan ruang tamu direncanakan memanjang dengan ketinggian dari lantai 1,2 meter agar ada space di ruang tamu untuk meletakkan furniture meja dan kabinet.
Gevel atap tidak dibiarkan polos, melainkan diberi ukiran minimalis dengan mengacu pada ornamen kufi. Ornamen ini memberikan kesan islami pada tampilan bangunan.
Ornamen Kufi
Ornamen kufi adalah ornamentasi lafadz-lafadz Allah, Muhammad dan dzikir yang divisualisasikan secara geometris. Contoh ornamentasi kufi ini bertuliskan “bismillah”. Ornamentasi ini cocok diaplikasikan pada tampilan minimalis. Pada perencanaan ini, ornamen kufi “Allah” diaplikasikan pada gevel di atas atap dak teras dan carport.
Anda ingin merencanakan rumah? Kami siap memberikan pelayanan dengan paket kompetitif. Hubungi kami :
WA: 0823-3333-9949
https://archireconofficial.com